Pasti sedih rasanya melihat kucing kesayangan Pet Pals menderita karena FLUTD. Si mpus yang biasanya aktif dan lincah tiba-tiba terlihat lesu dan cenderung diam di pojokan. Mereka sering kali tampak kesakitan saat buang air kecil dan kondisi tersebut pasti membuat hatimu teriris. Jangan putus asa, kamu bisa mengatasi kondisi tersebut dengan cara mengobati FLUTD pada kucing yang tepat.
Sayangnya, tidak semua pemilik kucing memiliki pemahaman yang benar mengenai langkah pengobatan kucing yang terkena FLUTD. CPPETINDO akan mengulas berbagai cara merawat kucing yang terkena FLUTD secara detail. Yuk, simak artikel ini supaya kamu bisa mendapatkan panduan yang tepat dalam merawat si mpus kesayanganmu.
Alasan Kucing Terkena FLUTD
Sebaiknya kamu memahami dahulu apa itu FLUTD sebelum mengetahui alasan si mpus bisa terkena penyakit ini. FLUTD atau Feline Lower Urinary Tract Disease adalah penyakit yang memengaruhi saluran kemih bagian bawah kucing, termasuk uretra (tabung tipis yang membawa urine) dan kandung kemih.
Hampir setiap usia kucing bisa mengalami FLUTD, namun gejalanya lebih mudah diidentifikasi pada kucing dewasa muda. FLUTD bisa juga terjadi pada anak kucing dan bahkan kucing lanjut usia yang sebelumnya tidak pernah menunjukkan gejala urinasi yang abnormal.
Tingkat keparahan FLUTD bervariasi dan penyebabnya pun sulit diidentifikasi. Namun, Pet Pals bisa mengetahui faktor risiko yang meningkatkan FLUTD. Perubahan anatomi kucing, obesitas, pola makan, dan faktor genetik termasuk beberapa faktor risiko yang menyebabkan infeksi pada saluran kemih si mpus.
Beberapa studi juga membuktikan adanya hubungan antara gejala FLUTD dan stres. Beberapa hal yang biasa seperti aroma, suara, perubahan kondisi lingkungan, dan ancaman di lingkungan sekitarnya juga memicu stres pada kucing. Namun, masih belum ada penelitian yang menguraikan tentang kondisi stres yang bisa menyebabkan perubahan fisik pada saluran kemih kucing.
Cara Merawat Kucing yang Terkena FLUTD
FLUTD merupakan kondisi kesehatan yang serius sehingga kamu perlu membawanya ke dokter hewan dahulu. Setelah berkonsultasi ke dokter hewan, barulah kamu bisa merawatnya di rumah. Lihat penjelasan lengkap mengenai prosedur perawatan kucing yang terkena FLUTD ini.
1. Membawa ke Dokter Hewan
Selama proses pemeriksaan, dokter hewan akan menanyakan gejala yang ditunjukkan oleh si mpus. Biasanya, gejala FLUTD yang ditunjukkan terdiri dari kesulitan dan merasa tidak nyaman saat buang air kecil, volume urine yang sedikit bahkan tidak keluar, atau keluarnya urine berwarna merah yang menunjukkan adanya darah.
Setelah mengidentifikasi penyakitnya, dokter akan memberikan antibiotik untuk si mpus. Namun, ada kasus FLUTD yang disebabkan karena peradangan pada kandung kemih atau sistitis sehingga membutuhkan penanganan yang lebih serius. Apabila terdapat batu berukuran besar pada saluran kemih atau ginjal akibat penumpukan mineral tertentu dalam urine, dokter akan melakukan pembedahan untuk mengangkat batu setelah menganalisis diagnosisnya.
2. Merawat Si Mpus di Rumah
Perawatan kucing yang terkena FLUTD di rumah juga harus dilakukan berdasarkan saran dari dokter hewan. Besar kemungkinan kamu diharuskan untuk melakukan perubahan terhadap gaya hidup kucing agar kesehatan saluran kemihnya tetap terjaga. Contohnya, program penurunan berat badan dan meningkatkan aktivitas fisik si mpus apabila terkena obesitas.
Selain karena pola makan yang tidak tepat, FLUTD bisa juga terjadi karena kucing merasa stres. Untuk masalah ini, kamu harus melakukan beberapa langkah berikut:
- Ubah lingkungan di sekitar rumah menjadi lebih nyaman dan aman bagi kucing, terutama menyediakan tempat bermain.
- Membatasi interaksi dengan kucing atau hewan peliharaan lainnya di rumah jika terdapat ketidakcocokan.
- Menaruh tempat buang air (litter box) di tempat yang nyaman dan mudah diakses si mpus.
Kalau kamu membutuhkan panduan lebih lengkap tentang cara merawat kucing yang sedang sakit, kamu bisa membaca artikel berikut ini: 8 Cara Mengobati Kucing Sakit dengan Tepat
3. Mengatur Makanan Si Mpus
Perawatan kucing yang terkena FLUTD juga harus memperhatikan makanan yang diberikan. Dokter juga akan memberikan rekomendasi makanan yang dirancang khusus untuk mengatasi masalah pada saluran kemih kucing.
Makanan yang diberikan haruslah bermanfaat untuk menyeimbangkan kembali pH urine dan membatasi jumlah mineral yang berpotensi mengkristal dan menyebabkan batu empedu. Selain itu, makanan kucing harus mengandung protein berkualitas tinggi yang bisa mengurangi beban kerja pada ginjal si mpus.
Selama masa perawatan, kamu harus memberikan makanan bertekstur basah. Makanan jenis ini mengandung persentase air yang tinggi sehingga si mpus lancar buang air kecil. Selain itu, dorong si mpus untuk minum lebih banyak air supaya lebih untuk menjaga kesehatan saluran kemihnya. Selalu ganti air minum si mpus secara berkala dan hindari menaruhnya di dekat tempat yang kotor supaya tetap steril.
Baca Juga: 12 Cara Merawat Kucing yang Baik untuk Pemula
Pertanyaan Umum tentang Cara Mengobati FLUTD pada Kucing
Mungkin kamu masih merasa ragu dan memiliki banyak pertanyaan dalam mengobati FLUTD pada kucing kesayangan. Tenang saja, kamu tidak sendiri karena pemilik kucing lainnya juga memiliki kebingungan yang sama dalam hal ini. Di bawah ini, ada tiga pertanyaan yang sering diajukan pemilik kucing ketika si mpus kesayangannya mengalami FLUTD.
1. Apakah FLUTD pada kucing dapat disembuhkan secara permanen?
Belum tentu. Walaupun kucing kesayanganmu tidak lagi menunjukkan gejala FLUTD, penyakit ini bisa kambuh kapan saja. Lebih baik kamu menerapkan gaya hidup baru yang dianjurkan oleh dokter hewan supaya kesehatan saluran kemih si mpus tetap terjaga. Segera bawa ke dokter hewan apabila si mpus mulai menunjukkan gejala FLUTD kembali.
2. Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah FLUTD pada kucing?
Ada dua aspek penting yang perlu kamu perhatikan untuk mencegah FLUTD pada kucing, yaitu nutrisi yang diberikan dan lingkungan tempat tinggal si mpus.
Untuk nutrisi, kamu perlu melakukan beberapa langkah di bawah ini:
- Mendorong kucing untuk minum lebih banyak air, salah satunya dengan lebih sering memberikan makanan basah.
- Melakukan diet terapeutik urine untuk mengontrol keseimbangan kadar mineral dan pH serta mencegah pembentukan kristal atau batu empedu pada saluran kemih.
- Memberikan makan yang kaya akan asam lemak omega-3 seperti EPA dan DHA untuk mencegah peradangan pada saluran kemih.
- Menjaga berat badan si mpus agar tidak terlalu besar untuk mengurangi faktor risiko FLUTD. Salah satunya memberikan porsi makan yang sehat dan terukur.
Selain nutrisi, kamu juga perlu menjaga agar kucing kesayangan tidak stres dengan melakukan berbagai cara berikut:
- Memberikan tempat tidur dan area bermain yang aman dan nyaman.
- Sering membangun interaksi positif bersama si mpus.
- Bermain bersama kucing kesayangan dan melakukan aktivitas yang menyehatkan.
3. Berapa lama waktu pemulihan kucing yang mengalami FLUTD?
Waktu pemulihan yang dibutuhkan berbeda dan tergantung pada jenis FLUTD yang spesifik. Infeksi pada saluran kemih bisa saja sembuh dalam beberapa hari, tetapi untuk Feline Idiopathic Cystitis (FIC) yang muncul karena peradangan membutuhkan waktu mingguan sampai bulanan untuk sembuh.
Kini, kamu tidak perlu cemas setelah mengetahui cara mengobati FLUTD pada kucing ini. Pet Pals perlu membawanya ke dokter hewan terlebih dahulu untuk didiagnosis. Dokter juga akan memberikan panduan yang tepat untuk merawat si mpus yang terkena FLUTD di rumah. Selama masa perawatan, kamu juga bisa memberikan Bolt Salmon Kitten Cat Food Kibble Half Moon dari CPPETINDO.
Produk ini lebih direkomendasikan karena berkhasiat untuk mengurangi risiko FLUTD sekaligus meningkatkan sistem imunitas si mpus. Klik di sini untuk mendapatkan produknya di website e-commerce favorit kamu! Jaga kesehatan kucing kesayangan Pet Pals dengan memberikan makanan terbaik dari CPPETINDO!