Rabies merupakan salah satu penyakit mematikan tidak hanya bagi manusia tapi juga bagi hewan peliharaan, seperti anjing. Rabies pada anjing dapat berakibat fatal yang kemungkinan besar dapat berujung pada kematian anjing kesayangan kamu. Oleh karena itu, pet pals sebaiknya mengenali ciri ciri anjing rabies serta penyebabnya untuk melindungi hewan peliharaan kesayangan.
Ciri Ciri Anjing Terkena Rabies
Sebelumnya, sudahkah kamu memahami apa itu rabies? Rabies adalah penyakit akibat virus yang menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kelumpuhan otak pada mamalia, termasuk anjing, kucing, dan manusia. Virusnya bisa menular melalui darah dan air liur dari hewan yang terinfeksi.
Lantas, seperti apa gejala rabies pada anjing? Berikut adalah penjelasannya:
1. Mengeluarkan Air Liur secara Berlebihan
Pada umumnya, anjing yang terkena rabies mengeluarkan air liur dalam jumlah yang banyak, padahal dia sedang tidak lapar. Walaupun ciri-ciri ini juga menandakan adanya penyakit lainnya, kamu perlu memperhatikan kondisi air liur si Guguk yang normal.
Kalau si Guguk mengeluarkan air liur yang berbusa di mulutnya, serta kuantitas liurnya jauh lebih banyak daripada biasanya, maka ini bisa menjadi tanda adanya penyakit, termasuk rabies.
2. Susah Menelan
Si Guguk yang terkena rabies juga mengalami kesulitan saat menelan makanan atau minuman. Mengapa? Virus yang menyerang sistem saraf otak bisa menyebabkan kelumpuhan pada bagian tubuhnya, termasuk rahang. Alhasil, si Guguk kesulitan atau bahkan tidak mampu untuk makan dan minum dengan baik. Selain itu, rabies juga bisa menyebabkan si Guguk sering muntah.
3. Lebih Agresif
Perubahan perilaku si Guguk juga bisa menjadi indikasi adanya rabies. Jika sebelumnya si Guguk biasanya bersikap tenang dan ramah, tetapi tiba-tiba menjadi lebih agresif tanpa alasan yang jelas, maka ini bisa menjadi tanda adanya rabies.
Anjing yang terkena rabies cenderung mengalami perubahan sifat menjadi agresif terhadap banyak hal. Perilaku agresif ini bisa menjadi bahaya bagi hewan di sekitarnya bahkan manusia, terutama jika si Guguk mencoba menggigit. Gigitan hewan yang terinfeksi rabies dapat menularkan penyakit kepada orang atau hewan lain yang tergigit.
4. Demam
Saat si Guguk mengalami demam secara tiba-tiba, gejala juga bisa menjadi tanda adanya rabies. Demam merupakan respons dari sistem imun tubuh si Guguk untuk melawan infeksi virus rabies. Jika kamu mendapati si Guguk mengalami demam yang tidak wajar, segera periksakan ke dokter hewan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang sesuai.
5. Kejang
Kejang pada si Guguk tidak selalu menandakan adanya rabies. Lain halnya jika kejangnya terjadi bersamaan dengan gejala lain yang mencurigakan dan si Guguk belum divaksin rabies. Intinya, anjing yang kejang harus segera dikonsultasi kondisinya ke dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis yang lebih pasti.
6. Susah Berjalan
Rabies dapat menyebabkan kerusakan pada otak dan saraf sehingga si Guguk akan mengalami kesulitan berjalan. Selain itu, virus rabies juga dapat menyebabkan otot-otot si Guguk menjadi kaku sehingga mereka tampak kesakitan atau tidak bisa bergerak dengan baik.
Ketika rabies sudah mencapai tahap yang parah, kemampuan bergerak si Guguk kian menurun dan bahkan mengalami kelumpuhan. Kelumpuhan ini bisa muncul secara bertahap, mulai dari tenggorokan sehingga menyebabkan kesulitan menelan, kemudian menyebar ke kaki sehingga si Guguk susah berjalan, hingga akhirnya menyerang seluruh tubuhnya.
7. Sensitif Terhadap Cahaya dan Suara
Si Guguk yang terkena rabies lebih mudah terganggu atau gelisah ketika terkena rangsangan cahaya yang terang atau suara yang keras. Mereka bisa lebih agresif dan berpotensi menyerang orang atau hewan di sekitarnya.
8. Merasa Gelisah atau Ketakutan
Terakhir, kamu juga perlu memperhatikan perubahan perilaku lainnya pada anjing yang terkena rabies. Selain agresif, anjing yang terkena rabies menjadi gelisah atau tampak ketakutan. Namun, di sisi lain, si Guguk juga bisa tampak lebih diam dan lesu dari biasanya sehingga tidak mau diajak beraktivitas.
9. Perubahan Kebiasaan Vokal
Anjing berkomunikasi melalui gonggonan dan lolongannya. Salah satu ciri anjing rabies adalah perubahan pada kebiasaan tersebut. Jika anjing kamu tiba tiba menggonggo, melolong, atau bahkan menjerit pada waktu-waktu yang tidak biasa baginya dan hal tersebut rutin terjadi, itu bisa menjadi pertanda bahwa ada yang salah pada tubuhnya, seperti ada penyakit atau terinfeksi rabies.
Jenis-Jenis Rabies pada Anjing
Rabies bisa berkembang menjadi lebih lanjut dan menunjukkan ciri-ciri yang lebih serius. Pada tahap awal, anjing hanya menunjukkan perubahan kepribadian dan perilakunya secara drastis. Tahap ini biasanya berlangsung selama 2-3 hari sebelum akhirnya berkembang menjadi penyakit rabies yang lebih serius, yaitu: paralytic rabies dan furious rabies.
1. Paralytic Rabies
Paralytic rabies, juga dikenal sebagai dumb rabies, adalah jenis rabies yang paling umum terjadi pada anjing. Beberapa gejala yang sering muncul pada paralytic rabies meliputi:
- Kelumpuhan pada anggota tubuh
- Distorsi wajah
- Produksi air liur yang berlebihan
- Sulit menelan
Anjing yang mengalami paralytic rabies jarang menunjukkan perilaku agresif. Pada tahap akhir, paralytic rabies menyerang seluruh tubuh si Guguk yang bisa menyebabkan kematian.
2. Furious Rabies
Furious rabies umumnya lebih sering terjadi pada manusia. Namun, anjing juga dapat terkena jenis rabies ini. Gejala pada furious rabies meliputi:
- Peningkatan agresivitas
- Memakan benda lainnya yang bukan makanan
- Pupil melebar
- Kesulitan makan atau minum
Kejang dan kram otot umumnya terjadi pada saat penyakit makin parah. Furious rabies pada tahap akhir juga dapat menyebabkan kematian.
Penyebab Rabies pada Anjing
Pertanyaannya, bagaimana si Guguk bisa terjangkit rabies? Seperti apa penularan virus rabies sehingga bisa menyerang si Guguk atau bahkan manusia? Mari kita lihat uraian di bawah ini.
Penularan rabies utamanya terjadi melalui pertukaran darah atau air liur hewan yang terfinfeksi rabies. Hewan yang terinfeksi ini bisa menunjukkan gejala penyakit rabies, tetapi bisa juga tanda-tandanya tidak dikenali. Si Guguk bisa terkena rabies apabila digigit oleh hewan yang terinfeksi penyakit ini. Walaupun demikian, si Guguk juga bisa tertular rabies tanpa digigit, misalnya melalui luka terbuka atau membran mukosa pada mata atau mulut.
Perlu diketahui bahwa rabies jarang ditularkan dari bangkai hewan yang sudah mati. Virus rabies tidak akan bertahan lama di inang yang sudah meninggal. Jadi, tidak mungkin bagi si Guguk untuk tertular rabies dengan menyentuh darah, urine, atau tinja hewan mati yang terinfeksi rabies.
Jenis hewan yang menjadi pembawa utama rabies tergantung dari daerah tempat tinggal kita. Anjing dan kucing liar juga bisa membawa rabies. Sementara itu, hewan kecil seperti tikus jarang menyebarkan rabies.
Lantas, bagaimana langkah penanganan yang seharusnya setelah Pet Pals melihat ciri-ciri anjing rabies pada si Guguk? Segera bawa ke dokter hewan untuk dilakukan tindakan medis dan penanganan yang tepat.
Bagaimana Cara Mencegah Anjing Rabies?
Karena sangat mematikan bagi anjing kesayangan, ada baiknya pet pals melakukan tindakan pencegahan daripada pengobatan. Bagaimana caranya?
Yang pertama, pet pals bisa memberikan anjing kesayangan vaksin rabies. Vaksinasi tidak hanya akan melindungi anjing kesayangan namun juga pet pals dari kemungkinan infeksi. Kemudian, pet pals jangan abai dengan gejala atau ciri-ciri yang telah dijelaskan di atas. Segera bawa ke dokter hewan jika pet pals merasa bahwa anjing kesayangan terinfeksi rabies.
Terakhir, lindungi anjing dari gigitan atau kontak fisik dengan hewan liar yang mencurigakan. Rabies umumnya menular dari hewan ke hewan lainnya melalui kontak fisik, seperti gigitan. Oleh karena itu, jika pet pals mendapati ada hewan yang terindikasi terinfeksi virus rabies, segera jauhkan anjing kesayangan dari hewan tersebut.
Setelah mendapatkan pengobatan, berikan juga nutrisi untuk si Guguk dengan makanan anjing untuk pemulihannya, seperti Nature Bridge Rehabilitation (Immune) dari CPPETINDO. Produk ini merupakan food therapy yang diformulasikan khusus untuk mengoptimalkan kesehatan si Guguk. Jangan khawatir, Nature Bridge Rehabilitation (Immune) mengandung protein yang mudah dicerna serta mendukung pemulihan si Guguk. Hubungi kami melalui DM Instagram @loveyourpetid untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang makanan anjing unggulan ini!