Share the joy

Penyakit Distemper pada Anjing dan Cara Mengobatinya

Posted on: | Author:Team Toffeedev
distemper anjing

Anjing kesayangan merupakan makhluk hidup yang tidak lepas dari penyakit. Di antara banyaknya penyakit, Pet Pals harus mengenali pula penyakit yang dapat mengancam kelangsungan hidup si Guguk, yaitu distemper anjing. Walaupun penyakit ini sudah lama ada, masih banyak pemilik anjing kesayangan yang belum memahami sepenuhnya bahaya dari distemper.

Oleh karena itulah, CPPETINDO ingin mengajak kamu untuk mengenal penyakit distemper anjing serta langkah yang bisa dilakukan untuk mengobatinya. Baca terus artikelnya sampai selesai supaya kamu makin waspada dengan penyakit ini.

Mengenal Distemper Anjing

Jadi, apakah yang dimaksud dengan distemper anjing itu? Distemper merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus distemper, atau nama lainnya adalah paramyxovirus. Virus ini masih memiliki hubungan erat dengan virus campak.

Distemper anjing atau canine distemper termasuk penyakit menular dan sering kali berakibat fatal. Alasannya, penyakit ini memengaruhi organ vital si Guguk, mulai dari saluran pernapasan, pencernaan, sistem saraf, dan organ tubuh lainnya. Anjing yang tidak divaksinasi atau divaksinasi secara tidak lengkap, khususnya anak anjing, memiliki risiko lebih rentan terhadap penyakit distemper.

Distemper tidak hanya memengaruhi anjing. Hewan lainnya seperti musang, rubah, serigala, rakun, dan karnivora lainnya juga bisa terkena penyakit distemper sehingga menularkan virus ini kepada si Guguk.

Gejala Anjing yang Terkena Distemper

Pada kasus distemper, gejala awal yang muncul pada si Guguk beberapa hari setelah terinfeksi biasanya adalah demam dalam waktu yang singkat. Demam ini kemudian diikuti oleh demam yang lebih berkepanjangan dan disertai dengan munculnya gejala lainnya.

Biasanya, anjing memiliki tingkat kekebalan parsial yang dapat berasal dari induk atau paparan virus sebelumnya. Anjing dengan kekebalan parsial ini, ketika terinfeksi, biasanya hanya terlihat sedikit lesu dan terkadang mata serta hidungnya juga mengeluarkan cairan. Selain itu, mereka juga mungkin batuk. Anjing seperti ini dapat menyebarkan penyakit distemper kepada anjing lainnya yang belum memiliki kekebalan.

Gejala distemper yang lebih lanjut biasanya ditandai dengan jenis atau tipe penyakitnya. Agar lebih jelas, kamu perlu melihat daftar jenis penyakit distemper di bawah ini serta gejala yang ditunjukkannya:

  • Distemper tipe pernafasan: ditandai dengan kesulitan bernafas, pilek, bersin, dan batuk, mungkin disebabkan oleh infeksi bakteri sekunder. 
  • Distemper tipe pencernaan: ditandai dengan muntah dan diare. 
  • Distemper tipe kulit: penebalan kulit di hidung dan telapak kaki, yang sering disebut sebagai penyakit hard pad
  • Distemper tipe saraf: kedutan dan kelumpuhan alat gerak (chorea), terkadang dengan batuk yang terkendala karena kerusakan saraf. Biasanya, tahap awal penyakit tipe saraf tidak bisa diidentifikasi pemiliknya. 
  • Distemper tipe ocular: gejala konjungtivitis (mata berair) dan perubahan mata yang tidak terlalu mencolok.

Penyebab Distemper pada Anjing

Sekilas dijelaskan bahwa distemper merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus. Pertanyaannya, bagaimana virus distemper bisa menyerang anjing kesayangan? Virus ini ditularkan melalui sekresi pernapasan seperti batuk dan bersin. Cairan tubuh lainnya seperti urine, muntah, dan tinja juga dapat mengandung virus distemper yang bisa menular ke anjing. 

Kontak dengan hewan lain yang terinfeksi virus distemper adalah cara penyebaran distemper yang paling umum. Ada juga faktor risiko penyakit distemper, yaitu si Guguk berbagi mangkuk makanan dan peralatan bersama dengan hewan lainnya.

Anjing yang mempunyai riwayat penyakit distemper dan sudah sembuh masih bisa menularkan virus ini dalam waktu empat bulan atau lebih. Perlu diketahui bahwa anak anjing mempunyai risiko yang lebih tinggi terkena canine distemper. Namun, penyakit ini sudah pasti menimpa anjing yang belum divaksinasi atau belum mendapatkan vaksinasi lengkap.

Cara Menangani Anjing yang Terkena Distemper

Hingga saat ini, penyakit distemper belum dapat disembuhkan. Namun, dokter hewan bisa memberikan tindakan medis untuk mengatasi gejala distemper anjing dan mencegah komplikasi yang berbahaya.

Apabila si Guguk menunjukkan gejala distemper atau pernah berkontak dekat dengan anjing atau hewan lainnya yang terkena distemper, disarankan untuk segera membawanya ke dokter hewan.

Dalam penanganan distemper pada anjing, dokter hewan memberikan cairan melalui infus atau minuman elektrolit untuk mengatasi dehidrasi. Dokter juga memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi bakteri, seperti pneumonia, pada anjing. Selain itu, jika anjing mengalami kejang akibat distemper, dokter dapat memberikan obat pereda kejang.

Cara Mencegah Distemper pada Anjing

Pertanyaannya, bagaimana cara mencegah penyakit distemper pada anjing. Satu cara utama yang krusial adalah vaksinasi. Pastikan Pet Pals membawa si Guguk ke dokter hewan untuk mendapatkan vaksin distemper dengan aman.

Berikut adalah jadwal pemberian vaksinasi distemper pada si Guguk:

  • Anak anjing dengan usia 6-16 minggu: 3 dosis penuh, dilanjutkan dengan vaksin booster setelah 1 tahun vaksinasi penuh.
  • Anjing berusia di atas 16 minggu: 2 dosis penuh dengan selang waktu 3-4 minggu, dilanjutkan dengan dosis vaksin booster yang diberikan setiap 3 tahun.

Wah, ternyata berbahaya sekali penyakit distemper anjing, ya. Belum lagi penyakit distemper masih belum bisa sepenuhnya disembuhkan. Itulah pentingnya melakukan vaksinasi distemper untuk si Guguk sebagai langkah pencegahan penyakit ini. 

Perhatikan juga kesehatannya dengan memberikan makanan anjing terbaik merek Rocco dari CPPETINDO. Setiap produk dari merek Rocco mengandung nukleotida yang bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh si Guguk sehingga tubuhnya mampu menangkal virus distemper. Rocco tersedia dalam berbagai varian yang bisa disesuaikan dengan usia dan ras anjing Pet Pals. Hubungi kami melalui DM Instagram @loveyourpetid untuk mendapatkan produknya!