Cara mengawinkan ikan cupang agar cepat bertelur biasanya ingin diketahui oleh penggemar betta fish untuk membudidayakan ikan ini. Sebelum memulainya tentu saja harus tahu cara yang tepat untuk mengawinkan mereka agar tidak salah dan membuat ikan cupang kamu mungkin menjadi sakit-sakitan atau sampai tidak hidup lagi.
Nah, agar kamu bisa memahami cara-caranya kami sudah menyiapkan penjelasan yang detail tentang cara mengawinkan ikan cupang dengan benar. Mari simak penjelasan yang sudah kami siapkan berikut ini.
Bagaimana cara Mengawinkan Ikan Cupang agar Cepat Bertelur?
Sebelum memulai mengawinkan ikan cupang hal yang pertama perlu dipahami adalah mengetahui ciri-ciri khusus antara ikan jantan dan betina yang sudah dewasa. Mereka siap untuk kawin ketika warna kulit pada jantan berubah menjadi lebih gelap dari biasanya yang cerah. Dia sedikit agresif juga dengan menunjukkan siripnya sambil mencoba mengejar ikan lain. Berbeda dengan ikan betina yang menjadi pemalu dan merapatkan siripnya ke tubuhnya. Mari perhatikan lebih lengkapnya.
1. Tempatkan Ikan Betina di Akuarium Pembibitan
Langkah pertama adalah pindahkan si betina ke tempat pembibitan yang sudah kamu sediakan. Dalam posisi ini, kamu harus sediakan akuarium pembibitan yang sudah dibagi menjadi dua dengan memberi pembatas. Tangkap secara perlahan dan hati-hati agar tidak membuatnya syok atau mengalami luka. Tempatkan ikan betina di sisi satunya dan biarkan dia beradaptasi selama berada di sana.
2. Perkenalkan Ikan Jantan pada Ikan Betina
Langkah kedua adalah memperkenalkan jantan pada ikan betina. Cara yang sama dilakukan adalah menangkap ikan jantan yang sudah siap untuk kawin tadi dengan perlahan dan hati-hati. Selanjutnya tempatkan ikan jantan tersebut di sisi lain yang sudah disiapkan sebelumnya. Mereka hanya bisa melihat satu sama lain, tetapi tidak bisa berinteraksi secara langsung.
Ketika mereka sudah ada dalam satu tempat pembibitan, ikan jantan mulai menarik perhatian ikan betina dengan memamerkan siripnya. Terkadang ikan jantan berusaha untuk menerobos pembatas yang kamu sudah buat dan ini merupakan tanda bahwa ikan jantan tertarik dengan kehadiran ikan betina.
Ikan betina tidak terlalu agresif, tetapi dia hanya mengibaskan siripnya saja untuk menarik perhatian ikan jantan. Dalam kondisi seperti ini warna kulit ikan betina pasti menjadi lebih gelap dan kamu bisa mengamati bagian tengah tubuhnya yang memunculkan batang vertikal. Selain itu, amati juga bahwa apakah sudah ada bintik telur yang mulai menonjol tepat di belakang siripnya.
3. Sarang Gelembung Mulai dibuat oleh Ikan Jantan
Ikan jantan mulai membangun sarang gelembung yang nantinya digunakan untuk menyimpan telur. Waktu yang dibutuhkan biasanya antara 12 jam sampai 24 jam untuk membuat sarang tersebut. Setelah selesai membuat sarang ikan jantan berenang di sekitar sarang untuk memamerkan pada ikan betina. Perlu diketahui bahwa selama proses pacaran ikan cupang tidak perlu diberi makan karena mereka berpuasa dan hal itu sangat wajar.
4. Mengamati Tanda-tanda Spesifik dan Mempersiapkan Perkawinan
Sebelum membiarkan ikan jantan dan ikan betina berinteraksi secara langsung kamu harus pastikan bahwa ikan betina menerima cupang jantan melalui warna kulitnya yang berubah makin gelap dan terdapat batang vertikal pada tubuhnya. Kamu juga bisa mengamati apakah ikan betina mulai menggoda ikan jantan. Tanda-tanda spesifik ini menjadi sinyal bahwa ikan betina sudah benar-benar siap untuk kawin. Tanpa adanya tanda-tanda ini sebaiknya urungkan untuk membiarkan mereka berinteraksi secara langsung atau setidak kamu menunggu beberapa minggu lagi.
5. Lepaskan Pembatas dan Biarkan Ikan Jantan dan Ikan Betina Bertemu
Saat pembatas dilepas ikan betina langsung berenang menghampiri sarang gelembung yang sudah dibuat oleh ikan jantan. Ketika kamu melihat ikan betina berenang menjauhi sarang gelembung atau merusaknya kemungkinan dia tidak menyukainya. Melihat hal seperti ini terjadi kamu harus mengganti air dan mengulang lagi di hari berikutnya, tetapi kalau hal yang sama terjadi tentu saja harus mengganti ikan jantan baru dan mengulangi prosesnya dari awal.
Nah, kalau hal di atas tidak terjadi biasanya ikan jantan pasti mulai menebar pesona dan mengejar ikan betina. Ikan jantan pertama kali bertemu ikan betina terlihat sangat agresif sehingga kamu harus tetap mengawasi interaksi di antara mereka. Ikan betina yang merasa terancam sebaiknya dikeluarkan dengan hati-hati tanpa membuatnya syok, tetapi jika tidak terjadi hal yang disebutkan tentu dapat dilanjutkan.
Proses kawin ikan cupang memerlukan kelembapan yang cukup di dalam tempat pembibitan sehingga kamu harus memberikan plastik pada bagian atas tempat tersebut dan menutupinya agar kelembapannya meningkat.
6. Proses Kawin
Dalam proses kawin cupang jantan mengejar, dan menggigit cupang betina. Mereka mulai untuk berenang secara bersama. Di waktu lain cupang betina juga memerlukan waktu untuk istirahat sehingga lingkungan yang dibuat untuk mereka harus sangat nyaman dalam proses ini dan usahakan berikan banyak tempat persembunyian agar betina dapat beristirahat.
Baca Juga: Ciri Lingkungan Air yang Ideal untuk Ikan Hias agar Ikan Tetap Sehat
Saat mereka sedang kawin, keduanya berenang bersama dan melakukan gerakan seperti tarian serta mengibarkan siripnya secara bersamaan dan proses ini cukup lama sekitar 2 jam sampai paling maksimal 12 jam. Cupang jantan melakukan gerakan seperti melingkarkan tubuhnya ke betina dan terasa seperti dipeluk erat dan ini adalah saat di mana telur akan dibuahi ketika dilepas ke air oleh betina.
Kamu akan melihat kondisi cupang betina yang sepertinya lesu atau kelelahan setelah selesai melakukan proses kawin dan pembuahan dengan cupang jantan. Hal ini tidak menjadi masalah dan wajar karena setelah itu kondisinya akan kembali pulih. Ikan cupang sekali melakukan kawin dapat mengeluarkan telur sebanyak 20 sampai 50 telur, tetapi jumlah paling banyaknya bisa mencapai 500 telur. Setelah menyelesaikan proses kawin semua telur dikumpulkan oleh ikan jantan dan ditempatkan dalam sarang gelembung.
Proses kawin berakhir, dan kamu bisa memisahkan ikan betina kembali ke tempatnya. Mengapa pet pals harus memisahkan ikan betina?
Karena yang memiliki peran untuk menjaga telur nantinya adalah ikan jantan sementara ikan betina memiliki kecendrungan untuk memakan telurnya sendiri. Selama menjaga telur hingga menetas, ikan cupang jantan nantinya akan berpuasa agar Ia tidak memiliki nafsu untuk memakan telurnya sendiri.
Untuk membantu proses penetasan telur, jangan lupa untuk tetap jaga kelembapannya dengan menutup menggunakan plastik.
7. Perhatikan Kondisi Betina
Hal yang paling penting untuk diperhatikan setelah mengawinkan ikan cupang adalah terkait kondisinya. Amati bagian tubuhnya dan siripnya apakah ada luka atau sirip yang sobek. Segera lakukan perawatan yang tepat, tetapi perhatikan juga agar tidak membuatnya menjadi stres.
Baca Juga: 5 Cara agar Ikan Cupang Tidak Stres yang Ampuh
Pertanyaan Umum Tentang Cara Mengawinkan Ikan Cupang agar Cepat Bertelur
Beberapa pertanyaan umum yang sering kali ditanyakan sudah kami siapkan untuk menambah wawasan seputar mengawinkan ikan cupang.
1. Berapa lama proses perjodohan ikan cupang?
Waktu yang dibutuhkan dalam proses perjodohan ikan jantan dan ikan betina adalah sekitar 2 jam sampai maksimal paling lama 12 jam.
2. Apa tanda tanda ikan cupang betina siap kawin?
Ikan cupang yang memiliki ukuran 4,5 cm sampai 6 cm atau sudah berumur 6 bulan sampai 8 bulan. Ciri lainnya jika kamu amati perutnya terlihat membesar, tetapi pastikan dahulu apakah benar karena ada telur atau karena kekenyangan makanan. Cara mengetahuinya dengan biarkan ikan cupang kamu berpuasa selama 1 hari dan bandingkan apakah menyusut atau tidak. Selanjutnya adalah ikan cupang kamu membuat buih karena pembukaan insang.
3. Bagaimana cara mengetahui ikan cupang jantan siap kawin?
Usia 8 bulan dengan bentuk badan yang panjang serta warna siripnya terlihat terang memanjang. Pergerakannya juga lincah dan agresif.
Nah, itu tadi serangkaian cara yang harus kamu perhatikan ketika ingin mengawinkan ikan cupang. Yang paling penting saat mengawinkan ikan cupang jantan dan betina adalah dengan tidak terlalu banyak menganggu proses alami mereka. Semakin sering kamu mengintervensi proses perkawinan secara alami, maka bisa menjadi semakin lama juga proses bertelur dari cupang betina.
Setiap cara yang sudah kami jelaskan dapat kamu terapkan untuk membudidayakan ikan cupang kamu. Selalu perhatikan keselamatan dari ikan betina agar proses perkawinan berjalan dengan lancar dan tidak terjadi luka atau hal lain yang membuatnya menjadi tidak nyaman.
Selama proses pendekatan atau pacaran ikan cupang memang tidak diberi makan dan hal tersebut wajar saja. Kamu juga akan melihat ikan betina yang kelelahan dan lesu setelah proses perkawinan. Sangat penting untuk kamu kembali memberikan makanan sehat dan bernutrisi untuk memulihkan keduanya terutama ikan betina. Kamu dapat menggunakan makanan ikan dari CPPETINDO yang sangat baik untuk nutrisi jantan dan betina. Kamu juga bisa melihat produk kami yang lainnya dengan klik link ini atau untuk melakukan pembelian dapat mengunjunginya di sini.